Analisis BMKG Gempa di Banten Dan Cara Kerjanya – Bencana alam merupakan salah satu kecelakaan alami yang akan datang kapan saja. Indonesia merupakan negara yang mempunyai gunung aktif dan lautan yang banyak mengelilingi pulau maka dari itu Indonesia tidak jauh dari sebuah bencana gunung meletus, gempa bumi, tsunami. Maka BMKG gempa sangat dibutuhkan.
Apa yang Dimaksud dengan BMKG?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dahulu bernama Badan Meteorologi dan Geofisika (disingkat BMG) adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LPNK) Indonesia yang diberi mandat untuk melaksanakan misi pemerintah di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika.
Apa itu Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika?
Meteorologi ialah fenomena alam yang berkaitan dengan cuaca. Klimatologi merupakan fenomena alam yang berkaitan dengan iklim dan kualitas udara. Geofisika yaitu fenomena alam yang melibatkan gempa bumi tektonik, tsunami, gravitasi, medan magnet bumi, kelistrikan atmosfer, dan tanda waktu
Bencana Alam Gempa Bumi Diwilayahnya Banten
Gempa bermagnitudo 5,2 melanda pagi ini di wilayah selatan Lebak, Banten. Gempa tersebut perkiraan tidak mungkin memicu tsunami “Hasil pemodelan mamaparkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami,” kata Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika BMKG Gempa Daryono dalam keterangannya, Selasa (2/7/2023).
Gempa ini terletak di 7.40° LS; 105,90° Bujur Timur atau tepatnya di atas laut pada jarak 65 km barat dayah, Banten di kedalaman 41 km.
Menurut hasil analisis BMKG gempa bumi ini termasuk gempa dangkal yang diakibatkan oleh gerakan subduksi lempeng Indo-Australia “Mengingat letak episentrum dan kedalaman episentrum, gempa tersebut terjadi sebagai gempa dangkal yang disebabkan oleh aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia.
Hasil analisis mekanisme sumber gempa menunjukkan bahwa gempa tersebut gempa bumi memiliki mekanisme dorong miring,” katanya. Berdasarkan pantauan BMKG gempa, hingga pukul 08:00 WIB tidak ada aktivitas gempa susulan. Gempa juga dirasakan di beberapa daerah antara lain Bayah, Banjarsari dan Tamanjaya dengan magnitudo III-IV MMI.
Skala III-IV adalah ketika banyak orang di rumah merasakannya pada siang hari. Wilayah Serang, Malingping, Ciptagetar, Cikeusik, Tangerang, Panimbang, Labuan, Pandenglang, Panggarangan dan Cinangka dipersepsikan pada skala intensitas III MMI Getaran itu nyata di dalam rumah. Serasa bergetar seolah ada truk yang melintas.
Cianjur, Tangerang Selatan, Tangerang, Bogor, Sukabumi dan Bandung Barat dengan skala intensitas II-III MMI Getaran itu nyata di dalam rumah Rasakan getarannya seolah ada truk yang lewat. Gempa juga dirasakan di wilayah Jakarta, Depok, Cibubur dengan magnitudo II MMI Banyak orang merasakan getaran, benda yang digantung sedikit bergoyang.
Cara Mendeteksi BMKG Gempa dan Tsunami
Bagaimana sebenarnya cara BMKG gempa dapat mendeteksi gempa dan tsunami? Inilah ulasannya:
-
BMKG Gempa (B) Bisa Mendeteksi Gempa Bumi dan Tsunami Cukup dengan Mengandalkan Seismometer.
Menurut Mulyono Prabowo, Asisten Ahli Meteorologi BMKG, memakai alat yang sama BMKG dapat mendeteksi gempa dan tsunami di Indonesia. Tsunami bukanlah bencana yang terjadi secara spontan.
Ciri awalnya ialah gempa bumi, selain letusan gunung berapi. BMKG gempa mempunyai 33 stasiun geofisika dengan 285 seismometer atau instrumen untuk mendeteksi titik awal gempa.
-
Sistem Deteksi Tsunami di Indonesia Tidak Memakai Peralatan Khusus
Sementara itu, sistem deteksi tsunami di Indonesia hanya memakai sistem penerus dari sistem deteksi gempa
-
Padahal, Alat Pendeteksi Tsunami Laut Juga Dibutuhkan
Diperlukannya Deep-Ocean Assessment and Reporting of Tsunami (DART), Untuk mendeteksi tsunami di lautan, Sistem ini menempatkan pelampung khusus yaitu Deep-Ocean tsunami detection buoy atau sering disebut buoy. Sistem ini berfungsi untuk mendeteksi perubahan volume permukaan air laut.
Secara historis, pada tahun 2001, DART pertama kali ditemukan oleh US National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). Setelah itu, sistem ini mulai dipakai di seluruh dunia Prototipe tersebut muncul pada Oktober 2003 dan terletak di enam titik dekat khatulistiwa. Alat ini sukses mendeteksi tsunami di Chile dan Peru, Amerika Selatan
-
Sistem Buoy Ini Mempunyai Sensor Tekanan Bawah Laut dan Perangkat Pengapungan Laut
Pengoperasian sensor tekanan ini untuk mendeteksi perubahan yang terdeteksi dan setelah itu mentransfernya ke perangkat apung dengan telemetri akustik. Perangkat yang mengapung kemudian mentransmisikan data ke satelit di pusat peringatan tsunami.
-
BMKG Gempa Tidak Mempunyai Buoy, Tetapi Bppt (Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi) Sempat Mempunyai
Dilansir oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Antara, Sutopo P Nugroho. Penanggulangan Bencana (BNPB), mengatakan selama gempa Palu dan Donggala banyak alat pendeteksi tsunami yang rusak.
Jumlahnya sendiri adalah 21 sensor yang diperoleh dari beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Malaysia, dan Jerman. Sayangnya, tidak satu pun dari alat ini dapat dipakai
-
Kerusakan Buoy Akibat Ulah Manusia, Kurangnya Biaya Operasional dan Pemeliharaan dari BPPT
Buoy di Indonesia tidak lagi beroperasi karena vandalisme dan kurangnya biaya pemeliharaan juga pengoperasian. Inilah mengapa sangat sulit untuk mengatakan dengan pasti apakah tsunami benar-benar muncul. Biaya produksi satu alat bahkan dapat mencapai $25.000 (sekitar Rp370 juta).
Sayangnya teknologi yang ada tidak dimanfaatkan secara maksimal, kemudian terjadi bencana yang merenggut nyawa ratusan orang di Palu dan Donggala. Padahal, jika alat itu selalu ada lalu dirawat dengan baik, kerugian dapat diminimalkan.
Dampak Sosial Gempa Bumi
Gempa bumi juga bisa menghasilkan dampak sosial bagi masyarakat. Jika terjadi dengan skala besar, bencana alam dapat menyebabkan kemiskinan, kelaparan, dan orang jatuh sakit, sakit, atau terluka karena bangunan runtuh.
Pengaruh Buruk
Dampak negatif yang mungkin timbul dari bencana yang berhubungan dengan gempa antara lain; rusaknya sarana dan prasarana umum, hilangnya nyawa, melambatnya ekonomi masyarakat, hilangnya usaha, terganggunya jaringan komunikasi dan korban luka.
Pentingnya BMKG Gempa
BMKG gempa mempunyai peran penting dalam mendukung Kementerian Perhubungan Informasi di kondisi iklim dan cuaca akan membantu kami dalam tujuan meningkatkan keselamatan lalu lintas, baik dalam pulau, antar pulau ataupun internasional,” jelas Menhub.
Penutup
Bencana alam memang datang secara tiba-tiba namu dengan adanya BMKG Gempa membantu kami dalam mengetahui keadaan selanjutnya setelah terasa terjadinya gempa bumi. Biasanya kemunculan gempa bumi susulan dapat terjadi setelah atau mungki adanya tanda-tanda tsunami yang dapat diprediksi.
Itulah beberapa penjelasan mengenai BMKG dan gempa bumi yang dapat kalian pelajari agar bisa menghindari dari bencana alam. Karena banyak orang awam yang kurang wawasan mengenai BMKG sehingga banyak menyepelekan prediksi dari BMKG.
Jika Anda ingin bertanya atau mencari berita yang lebih banyak mengenai kejadian di sekitar anda dapat berkunjung ke artikel bling2.
Jangan lupa untuk komentar dibagian bawah untuk perkembangan artikel BMKG Gempa, terima kasih sudah mengunjungi artikel kami. Tetap waspada dan berhati-hati jika ada sebuah bencana. Sebab dengan mengenali informasi lebih awal, Anda bisa langsung menyiapkan diri mengenai BMKG gempa di seluruh wilayah yang Anda tepati, khususnya.